Pengertian Apar, Jenis Apar dan Cara Menggunakan Apar

Keberadaan APAR sangat vital dalam sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta perlindungan aset, karena kecepatan penanganan pada menit-menit pertama kebakaran adalah kunci untuk mencegah api membesar dan menyebabkan kerugian yang lebih luas. Oleh karena itu, APAR wajib tersedia di berbagai tempat, mulai dari rumah tinggal, perkantoran, industri, kendaraan bermotor, hingga fasilitas umum.
Baca Juga : Jet Cleaner 500 Bar: Solusi Pembersihan Ekstrem dengan Tekanan Tinggi
Fungsi Utama APAR
Fungsi utama dari APAR mencakup beberapa aspek penting dalam penanggulangan bencana kebakaran dini:
- Memadamkan Kebakaran Awal: Tujuan primer APAR adalah sebagai alat penanganan pertama untuk memadamkan api yang baru muncul sebelum api tersebut tumbuh menjadi besar dan tak terkendali.
- Mencegah Penyebaran Api: Dengan memadamkan api di titik awal, Alat Pemadam secara efektif memutus rantai reaksi kebakaran dan mencegahnya merambat ke material atau area lain.
- Pengamanan Dini: APAR memberikan kesempatan kepada penghuni atau pekerja untuk mengamankan diri atau melakukan evakuasi dengan cepat sebelum tim pemadam kebakaran profesional tiba.
- Sarana Kepatuhan K3: Pengadaan dan penempatan Alat Pemadam adalah bagian dari kepatuhan terhadap peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang diwajibkan oleh pemerintah di berbagai sektor.
Kelas-Kelas Kebakaran
Pemilihan jenis APAR harus didasarkan pada kelas kebakaran yang mungkin terjadi di suatu lokasi. Kesalahan dalam memilih media pemadam dapat berakibat fatal atau justru memperparah kebakaran. Di Indonesia, kelas kebakaran umumnya dibagi menjadi empat, berdasarkan jenis material yang terbakar:
- Kelas A: Kebakaran pada bahan padat non-logam seperti kayu, kertas, kain, karet, dan plastik.
- Kelas B: Kebakaran pada bahan cair mudah terbakar seperti bensin, solar, minyak, cat, dan alkohol.
- Kelas C: Kebakaran pada peralatan listrik bertegangan seperti korsleting, panel listrik, atau perangkat elektronik.
- Kelas D: Kebakaran pada bahan logam seperti magnesium, aluminium, atau kalium (kurang umum).
Jenis-Jenis APAR Berdasarkan Media Pemadam
APAR diklasifikasikan berdasarkan isi atau media pemadam yang digunakan. Berikut adalah empat jenis yang paling umum dan fungsinya:
1. APAR Serbuk Kimia Kering (Dry Chemical Powder)
- Media: Menggunakan campuran serbuk kimia kering (umumnya monoammonium phosphate atau sodium bicarbonate).
- Cara Kerja: Serbuk bekerja dengan menyelimuti bahan yang terbakar dan memutus reaksi kimia pembakaran (segitiga api), serta mendinginkan permukaan.
- Efektif untuk: Kebakaran Kelas A, B, dan C (serbaguna).
- Kelemahan: Menyebabkan residu atau kotoran setelah digunakan yang dapat merusak peralatan sensitif.
2. APAR Busa (Foam AFFF – Aqueous Film Forming Foam)
- Media: Menggunakan busa cair yang terdiri dari campuran air dan zat kimia pembentuk busa.
- Cara Kerja: Busa membentuk lapisan film yang menutupi permukaan bahan terbakar, menghalangi kontak dengan oksigen (sistem isolasi).
- Efektif untuk: Kebakaran Kelas A dan B.
- Kelemahan: Tidak boleh digunakan untuk kebakaran listrik (Kelas C) karena busa mengandung air yang bersifat konduktif.
3. APAR Karbon Dioksida (Carbon Dioxide/CO2)
- Media: Menggunakan gas karbon dioksida bertekanan tinggi.
- Cara Kerja: Gas dilepaskan untuk menggantikan dan menghilangkan kadar oksigen di sekitar api (sistem pendinginan dan pembatasan oksigen). Gas lebih berat dari udara.
- Efektif untuk: Kebakaran Kelas B dan C (kebakaran listrik).
- Kelebihan: Tidak meninggalkan residu (sangat cocok untuk peralatan elektronik sensitif).
- Kelemahan: Tidak efektif pada ruang terbuka dan harus hati-hati di ruang tertutup karena berisiko pada pernapasan pengguna.
4. APAR Liquid Gas (Agen Bersih/Clean Agent)
- Media: Gas cair yang ramah lingkungan, seperti Halotron atau HCFC-123 (pengganti Halon yang merusak ozon).
- Cara Kerja: Bekerja dengan cara memutus reaksi kimia pembakaran.
- Efektif untuk: Kebakaran Kelas A, B, dan C.
- Kelebihan: Tidak meninggalkan residu dan aman digunakan pada peralatan elektronik sensitif, serta lebih aman bagi manusia dibandingkan . Jenis ini ideal untuk ruang server, laboratorium, dan ruangan kantor modern.
Cara Menggunakan APAR (P.A.S.S.)
Untuk pengoperasian APAR, ada metode standar yang mudah diingat, yaitu P.A.S.S.:
- P (Pull): Tarik pin pengaman atau segel yang terdapat di bagian atas tuas APAR.
- A (Aim): Arahkan ujung selang atau corong ke dasar (sumber) api, bukan ke bagian atas nyala api.
- S (Squeeze): Tekan tuas pegangan APAR untuk mengeluarkan media pemadam.
- S (Sweep): Sapukan media pemadam dari sisi ke sisi pada sumber api secara perlahan hingga api benar-benar padam.
Penting untuk diingat bahwa APAR hanyalah alat pemadam api awal. Jika api tidak berhasil dipadamkan dalam waktu singkat dan mulai membesar, segera lakukan evakuasi dan hubungi dinas pemadam kebakaran.
Leave a Reply